Siang itu aku keluar dari kelas
kedokteran, selesai sudah jam kuliahku pada hari ini. Ku keluarkan handphone
dari tas-ku.
‘’mau telfon siapa?’’ tanya sahabatku.
Aku tidak menjawab, aku hanya tersenyum dan dia paham
arti senyumanku. Ku geser layar di hp ku dan menaruhnya di telinga
‘’dimana?’’ tanyaku dari sini
‘’katanya mau jemput’’ ucapku, terbesit kekecewaan
dari dalam hatiku, karena ini bukan yang pertama dia begini
‘’yasudah’’ ucapku lagi dan menutup telfon.
‘’gak bisa jemput lagi?’’ tanya sahabatku
‘’iya’’ jawabku kecewa
‘’selalu kaya gitu’’ ucapnya, tanda dia hafal
kebiasaan pacarku
‘’ya itulah dia, my boyfriend’’ jawabku tetap
tersenyum dan merangkul sahabatku
****
Nanti
sore ada acara reuni SMA, aku dan dia sudah janji akan berangkat bersama, dia
akan menjemputku pukul 16:00 nanti, dan sekarang pukul 15:30 berarti 30 menit
lagi dia tiba disini. Aku menunggu di ruang tamu...
10 menit...
20 menit...
30 menit...
Kenapa dia
belum muncul? Mungkin macet, pikirku...
5 menit....
10 menit....
Aku mulai ngantuk dan aku ketiduran.
‘
’Ra, bangun ! Dion sudah dateng tuh’’ ucap mamah
membangunkanku
Aku bangun dan melirik jam di tanganku 17:10
‘’aku berangkat ya mah’’ ucapku mencium tangan mamah
‘’hati-hati ya’’ ucap mamah
‘’iya’’ jawabku sambil tersenyum
Aku keluar dari rumah dia sudah berdiri di samping
motornya
‘’ayo berangkat’’ ucapku sambil mengambil helm dan
duduk di motornya. Motor melaju, untung jalanan tidak macet, jadi kami gak akan
telat2 banget lah. Sepanjang perjalanan kami sama-sama diam.
20
menit kemudian, kami tiba di tempat reuni. Aku melepas helm dan turun dari
motornya
‘’kamu marah?’’ tanya dia
‘’enggak’’ jawabku
‘’ayo masuk’’ ajakku padanya
Dia mengunci motornya dan aku jalan duluan, tetapi
sesaat kemudian dia sudah di sampingku dan menggandeng tanganku
‘’maaf’’ ucapan yang keluar dari mulutnya
Aku tersenyum mendengar ucapannya dan dia pun tau arti
senyumanku My Boyfriend
*****
Hari menjelang sore, jam kuliahku sudah selesai tapi
dia belum muncul, sepertinya dia masih ada kegiatan di UKM nya. Aku mengeluarkan
hp dari tasku.
To: dion
Kamu masih lama? Aku kesana
ya?
Tidak beberapa lama kemudian hp_ku berbunyi
To: tara
Sebentar lagi, tapi kalo
kamu mau kesini juga gpp J
Aku tidak
membalas lagi sms_nya, aku langsung berjalan menuju tempat organisasinya. Belum
sampai ke tempatnya aku sudah melihat dia, tapi dia gak sendiri. Dia berjalan
dengan beberapa perempuan, yang kalo dilihat dari bahasa tubuhnya sedang
bertanya2 kepadanya.
Aku hanya
memperhatikan, sepertinya dia gak sadar aku ada disini. Setelah mereka pergi
aku hendak menghampirinya tapi tiba-tiba ada seseorang perenpuan cantik
menghampirinya. Siapa lagi kali ini? Dia
memang populer. Selesai bicara dengan perempuan itu dia langsung melihatku, dia
tersenyum kepadaku dan menghampiriku
‘’kuliah kamu udah selesai?’’ tanyanya
‘’udah, yang tadi siapa?’’ tanyaku padanya
‘’yang mana?’’ tanyanya balik, aku lupa ada banyak
perempuan yang bersamanya tadi, dia bingung pasti yang kumaksud yang mana.
‘’yang perempuan-perempuan tadi’’ jelasku
‘’ohh itu, bukan siapa- siapa, Cuma adek tingkat, dia
nanya tugas’’ jawabnya
‘’kalo yang cantik barusan?’’ tanyaku lagi
‘’itu temen UKM’’ jawabnya
‘’kamu selalu dikelilingi perempuan cantik ya?’’
ucapku
‘’biarin aja, kamu cemburu? Cuek aja, aku kan
sayangnya Cuma sama kamu’’ sahutnya tersenyum dan menggandeng tanganku. Aku tersenyum
mendengar jawabannya, dasar boyfriend.
*****
Hujan turun dengan derasnya, hari
ini dia gak kuliah, dia gak ada mata kuliah hari ini dan dia sedang ada acara,
jadi kuputuskan membawa mobil ke kampus, tapi ternyata mobilku mogok alhasil
aku terjebak di kampus.
Lagu Taylor Swift mengalun indah dari hp_ku pertanda
bahwa ada panggilan di hp_ku dan benar saja mamah menelfonku
‘’halo mah ada apa?’’ jawabku agak kencang, berbalapan
dengan suara hujan yang turun dengan derasnya
‘’iya, ini ujan deres banget, mobilku mogok, jadi aku
masih di kampus. Nanti kalo udah agak reda aku pulang naik taksi, biar mobil
nanti aja diurusnya’’ jawabku lagi
‘’iya mah, see you’’ sahutku dan menutup telfon.
Hujan terlalu deras sulit mencari taksi, mungkin aku
memang harus bersabar.
Drettt...drett..
Getar dari hp_ku, tanda ada sms masuk.
Dion
Kamu masih di kampus?
Tanyanya di sms. Aku langsung membalas sms itu
Tara
Iya, disini ujan deres
banget, mobilku mogok. Kenapa?
Dion
Kamu tunggu disitu, aku
lagi dijalan. Aku jemput kamu sekarang J
Loh, bukannya dia lagi ada acara??
Tara
Bukannya kamu lagi ada
acara?
Tanyaku lagi padanya.
Aku tunggu balasan darinya, tapi sms_ku tak kunjung ia
balas.
10 menit....
20 menit...
Avanza putih berhenti di depan tempatku berteduh. Seorang
cowok dengan jaket dikeplanya keluar dari mobil dan menghampiriku.
Dion??
‘’kamu udah lama?’’ tanyanya, ternyata benar dia.
‘’lumayan, bukannya kamu ada acara?’’ tanyaku
‘’iya, tapi aku liat dari tadi hujan turun deres dan
gak berenti-berenti, tiba2 aku kepikiran kamu, ternyata bener kamu masih
disini, yaudah ayo aku anter’’ jawabnya menjelaskan.
Dia memakaikan
jaket diatas kepalaku dan kepalanya. Tapi sebelum kami berjalan menerobos hujan
aku menarik ujung bawah bajunya.
‘’makasih ya’’ ucapku
‘’iya’’ jawabnya tersenyum
*****
Hari ini aku ulangtahun. Genap 20 tahun usiaku dan
genap 5 tahun aku pacaran dengannya. Nanti malam akan ada pesta perayaan
ulangtahun dirumahku. Semua sudah dipersiapkan, aku tidak sabar menanti acara
dimulai. Aku sedang di bersiap-siap di kamarku, malam ini aku mengenakan long
dress berwarna putih.
‘’Tara cantik banget, malam ini Dion pasti kesemsem’’
ucap mamah, yang tiba-tiba masuk ke kamarku.
‘’ah mamah bisa aja’’ ucapku malu
‘’turun yuk, tamu-tamu udah pada dateng loh’’ ajak
mamah. Aku bangkit dan mengikuti mamah menuju tempat acara.
‘’Ra, kamu cantik banget’’ puji Sandra sahabatku
‘’ah, kamu bisa aja San’’ jawabku. Teman-temanku yang
lain langsung menghampiriku dan memberikan selamat kepadaku.
Papah
dan mamah memanggilku memberitahu bahwa sebentar lagi acara akan dimulai. Tapi aku
belum liat dion !!
Kemana lagi dia??
5 menit...
10 menit..
Dia belum juga muncul. Akhirnya aku putukan acara
dimulai saja. Acara berjalan lancar, aku make a wish dan meniup lilin
Potongan pertama aku berikan pada mamah papah.
Potongan kedua harusnya kuberikan padanya, tapi dia
gak dateng. Mumngkin dia lupa ! akhirnya potongan kedua aku berikan pada
Sandra. Acara tetap berjalan sampai tamu-tamu pulang dia tetap tidak muncul.
‘’pasti ada alesan, dia gak dateng’’ ucap Sandra
Aku hanya tersenyum kaku
‘’jangan sedih, ini hari bahagia kamu’’ ucapnya lagi
‘’thanks San’’ jawabku
‘’sama2 ra, aku pamit pulang ya. HBD and always succes
for you my bestfriend’’ ucap Sandra memelukku.
Sandra pun berlalu, tempat yang tadinya ramai dengan
konsep pesta kebun, sekarang menjadi sepi. Semua sudah pulang.
‘’Tara, ayo masuk’’ panggil mamah
‘’sebentar lagi mah’’ jawabku, aku masih berfikit kenapa dia gak dateng? Apa dia lupa? Aku
berfikir dan menarik nafas, lalu kuputuskan untuk masuk rumah.
‘’Tara’’ panggil seseorang. Aku tau suara siapa ini,
suara orang yang harusnya tadi kuberikan kue potongan kedua.
Aku membalikkan badanku
‘’acaranya udah selesai, yang punya rumah udah mau
tidur, kalo mau ngoming sesuatu besok2 aja’’ ucapku pelan
‘’maaf’’ ucanya terengah-engah
‘’kalo maaf bisa bikin waktu muter lagi, aku maafin’’
jawabku masi pelan
Dia mendekat padaku
‘’ikut aku bentar’’ ucapnya sambil menggandeng
tanganku dan membukakan pintu mobil padaku
Aku mengikutinya,
aku tidak bertanya apapun. Aku hanya diam, sampai akhirnya dia berhenti di
suatu tempat seperti taman. Dia membukakan pintu dan menggandeng tanganku,
mengajakku berjalan di taman itu dan berhenti di suatu tempat.
Aku terpaku...
Aku melihat banyak lampion, ada lampu berbentuk love
yang di pasang di pohon, dan disekeliling
pohon terdpat lilin-lilin kecil.
‘’tadinya, setelah acara kamu selesai aku mau ajak
kamu kesini, tapi....
‘’tapi kamu gak dateng’’ ucapku melanjutkan
pembicaraannya
‘’iya, tadi aku kejebak macet trus mamah telfon
katanya opa sakit dan aku disuruh balik lagi anter opa ke rumah sakit’’
jelasnya
‘’kamu bisa telfon aku Di’’ bantahku
‘’aku gak mau ngerusak hari bahagia kamu’’ jawabnya
‘’dengan kamu gak ngasi kabar apapun, itu udah
ngerusak hari bahagia aku’’ ucapku kecewa
‘’Tara, aku tau aku salah, aku banyak banget salah
sama kamu. Aku suka telat, suka gak tepat janji, terlalu cuek, pikun dan banyak
banget kesalahn aku yang selalu bikin kamu kesel tapi kamu selalu sabar sama
aku, hal itu yang bikin aku sadar dan paham dari dulu kalo aku gak salah pilih
dan beruntung udah bisa punya kamu’’ jelasnya panjang lebar
Tapi aku masih diam, ada hal lain yang aku rasa perlu
dia ucapkan lagi.
‘’aku bener-bener sayang sama kamu ra, aku tau
kesalahan kali ini bener2 bikin kamu kecewa, tapi aku juga gak mau hari ini 5
tahun kita jadi sia-sia, tolong maafin aku’’ jelasnya lagi frustasi
Baru kali ini Dion to the point terhadap perasaannya
sendiri
Aku berjalan mendekatinya dan memeluknya.
‘’aku maafin kamu’’ ucapku tersenyum di balik
pelukannya
Dia tersenyum dan membalas pelukanku
‘’selamat ulangtahun sayang’’ ucapnya.
Begitulah
dia, apapun tingkahnya dia selalu memberiku kejutan dan kejujuran yang
membuatku juga sadar dari dulu bahwa aku tidak salah melabuhkan hati padanya My
Boyfriend.

4 Maret 2016 pukul 00.58
ay ceritamu bagus....heheheheheheheh